Saat mentari menerangi awan kelabu
Saat sang bayu membisik kata rindu
Aku termenung sendirian
Melihat sang unggas berkeliaran..
Titis2 hujan masih kelihatan
Sang pelangi mula menghiasi ruang mataku
Seolah membawa aku menerokai dunia fantasi
Saat azan berkumandang aku tersentak
Begitu jauh khayalan aku
Menerokai ruang yang belum pasti
Indah sungguh alam fantasi
Tersenyum sendirian aku mengingatinya
Kini aku kembali ke realiti kehidupan
Ruang yang kuterokai penuh warna warni
Kini, ruang mataku dihiasi kudup lily
Menanti saat yang penuh keceriaan
Penantian kudup lily berakhir jua
Kelompak keceriaan mula menerangi
Awan mendung berarak pergi
Menerangi ruang masa yang agak terbatas
Detik masa kian berlalu
Kelompak lily rebah ke bumi
Jasmine yang gah masih kelihatan
Sang kumbang setia menemani
Satu per satu kelompak lily gugur ke bumi
Sang kumbang sayu memerhati
Jasmine memandang sepi
Laman impian kembali sunyi
Selamat tinggal jasmine ku
Selamat tinggal kumbang ku
Usah biarkan airmatamu menitis jasmineku
Ceriakan jasmineku wahai sang kumbang
Saat sang bayu membisik kata rindu
Aku termenung sendirian
Melihat sang unggas berkeliaran..
Titis2 hujan masih kelihatan
Sang pelangi mula menghiasi ruang mataku
Seolah membawa aku menerokai dunia fantasi
Saat azan berkumandang aku tersentak
Begitu jauh khayalan aku
Menerokai ruang yang belum pasti
Indah sungguh alam fantasi
Tersenyum sendirian aku mengingatinya
Kini aku kembali ke realiti kehidupan
Ruang yang kuterokai penuh warna warni
Kini, ruang mataku dihiasi kudup lily
Menanti saat yang penuh keceriaan
Penantian kudup lily berakhir jua
Kelompak keceriaan mula menerangi
Awan mendung berarak pergi
Menerangi ruang masa yang agak terbatas
Detik masa kian berlalu
Kelompak lily rebah ke bumi
Jasmine yang gah masih kelihatan
Sang kumbang setia menemani
Satu per satu kelompak lily gugur ke bumi
Sang kumbang sayu memerhati
Jasmine memandang sepi
Laman impian kembali sunyi
Selamat tinggal jasmine ku
Selamat tinggal kumbang ku
Usah biarkan airmatamu menitis jasmineku
Ceriakan jasmineku wahai sang kumbang